M35Post.com // GRESIKProyek Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Boteng Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik menjadi sorotan publik setelah munculnya sejumlah laporan yang menyoroti berbagai kejanggalan dalam proses pengerjaannya.

Proyek dengan nilai anggaran 100 juta itu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warga terkait pelaksanaan proyek, transparansi dan kualitas pembangunan.

Spekulasi tentang adanya kolusi dan nepotisme (KKN), dalam proses pelaksanaan sangat kental sekali.

Merespon berbagai laporan ini, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Gresik, Mas’ud menyatakan bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dari masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Kami sudah menyampaikan aspirasi warga ke pihak desa dan mendorong untuk dilakukan audit terhadap proyek ini. Kejelasan mengenai penggunaan anggaran dan pertanggungjawaban atas proyek TPT ini wajib diberikan,” papar Mas’ud.

Sejumlah warga juga mengungkapkan keprihatinan mereka.

“Yang kami lihat, material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang semestinya. Batu-batu yang dipilih terlihat berukuran kecil dan tidak seragam, berbeda dengan gambaran yang sempat disosialisasikan,” ujarnya, salah seorang warga setempat, kepada awak media.

Selain masalah material, durasi pengerjaan yang terkesan kurang berkualitas juga menjadi persoalan.

“Sejak proyek ini dikerjakan tidak hanya janggal, tetapi juga mulai menjadi sumber masalah baru. Kami khawatir saat musim hujan, struktur yang tidak kokoh ini justru bisa membahayakan,” tambahnya.

Sumber yang dekat dengan proses pekerjaan proyek, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kejanggalan lain, yaitu terbentuknya Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang terkesan asal-asalan yang diduga tidak memiliki kapasitas dalam mengerjakan proyek tersebut.

Baca juga : Ombudsman Kalsel Pelayanan Publik Tidak Boleh Diskriminatif

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Boteng dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) belum memberikan pernyataan resmi.

Upaya untuk meminta konfirmasi langsung juga belum mendapat tanggapan.

MAKI dan Warga berharap Pemkab Gresik melalui instansi terkait, seperti inspektorat, segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh tentang proyek TPT tersebut. Tujuannya, agar proyek yang menggunakan uang rakyat ini tidak sia-sia bagi masyarakat dan harapan proyek TPT sesuai dengan spek, dan kemanfaatan bagi warga Desa Boteng.

Pewarta : Agus Sukamto

80 / 100