M35Post.com // Surabaya – Guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan, Warga Dk. Kuwukan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Senin, 22 September 2025 di Musholla AL-Mu’allimin RT.01 RW.06 Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya.
Panitia pelaksana berharap melalui Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang penuh makna ini, memupuk kecintaan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Di sesi ngaji, KH. Imam Syafi’i, S.Ag., membuka taklim dengan materi kecintaan Rasulullah terhadap ummatnya.
Maka, kata Imam Syafi’i, sudah sepantasnya kita membakas kecintaan itu dengan memperingati hari lahir Nabi akhir zaman tersebut.

Rasa cinta kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW, lanjut Kyai, bisa diwujudkan dengan kegemaran membaca sholawat.
“Panjenengan ngamalano moco sholawat ping mangewu, yakin sugih sampean (jawa) – Anda sekalian jika mengamalkan membaca Sholawat 5000 kali maka anda akan kaya,” kata Kyai Haji Sayafi’i memberikan ijazah kepada jamaah yang hadir.
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Dk. Kuwukan semarak dengan lantunan Banjari, dari Albasyariyah Lontar Surabaya.
Selain menyampaikan keutamaan orang yang memperingati Maulid Nabi, K.H. Imam Syafi’i mengingatkan para wanita bahwa; Sorganya seorang istri terletak pada rida suami.
Sehingga kata dia, adalah sangat utama jika membiasakan diri, saat akan tidur, seorang istri menutup malamnya dengan meminta maaf dan rida dari suaminya.
Baca juga : Ery Cahyadi Hadiri Maulid Nabi
“Ojok nemen-nemen yu, mesakno wong lanang (m- jangan keterlaluan, kasihan suami,” ujar Kyai disambut gemuruh jamaah wanita.
Sang Kyai menutup tausiyahnya dengan menceritakan kisah Siti Fatimah Putri Rasulullah, yang meminta maaf kepada suaminya Ali, lantaran tidak sengaja bersalah.
“Bunda Fatimah mengelilingi Sayyidina Ali, ada yang bilang 40 kali, riwayat lain 70 kali, sampai akhirnya Sayyidina Ali mesem (tersenyum) lalu memaafkan istrinya,” cerita K.H. Imam Syafi’i.
Lalu Romo K.H. Imam Syafi’i mengutip ucapan Nabi Muhammad kepada Fatimah, “Seandainya Ali tidak memafkanmu wahai Fatimah lalu kamu meninggal dalam keadaan begitu, mungkin aku juga tak bisa mensholatkanmu”.
“Betapa penting maaf dari Suami, Sorganya istri ada pada rida nya suami,” pungkas Kyai sembari kemudian menutup acara Maulid Nabi Muhammad SAW dengan doa.
Pewarta : Agus Sukamto