M35Post.com // Surabaya – Kabar mengejutkan, ternyata 2 sejoli yang ditemukan tewas bersama dalam kamar kos Jalan Sidosermo Indah, Surabaya pada Kamis, 10 April 2025 itu adalah Perawat dan Mahasiswa S2.

Kedua korban meninggal itu NA (31), perempuan asal Lamongan dan bekerja sebagai seorang perawat.

Sedang yang Pria adalah kekasihnya / suami siri, berinisial LH (28) asal Pamekasan, Madura, seorang mahasiswa S2 jurusan hukum salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya.

Kronologis Penemuan mayat

Scroll Untuk Lanjut Membaca

NA dan kekasihnya LH ditemukan meninggal dunia oleh Apriliani (23), kerabat NA. Posisi NA telungkup, sedang kekasihnya telentang. Namun keduanya mengenakan pakai lengkap.

Seharusnya, pada hari itu, NA terjadwal Praktik Operasi di Rumah Sakit tempat dia bekerja, Namun ia tidak hadir.

“Sudah dihubungi sama pihak rumah sakit. Mungkin juga sudah ngehubungi kakaknya di Lamongan, jadi kakaknya nyuruh saya ke sini (kos-kosan korban),” kata Apriliani di lokasi kejadian.

NA diketahui berkomunikasi terakhir dengan kakanya di Lamongan pada Rabu 9 April 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.

NA dan LH dikenal Harmonis, mereka berencana menikah, tidak sedang bermasalah, namun masih menunggu LH lulus S2.

“Enggak ada masalah. Mereka adem-ayem aja. Ada rencana jenjang pernikahan katanya setelah cowoknya lulus S2 mau nikah,” ujar Apriliani.

Sementara, Kapolsek Wonocolo Kompol Haryoko Widhi mengatakan jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan autopsi, guna mengetahui penyebab kematian korban secara pasti.

“Jenazah sudah kami kirim ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi, kami masih penyelidikan lebih lanjut,” kata Haryoko.

Yang menjadi pertanyaan adalah, Polisi menemukan cairan dan obat-obatan di kamar kos korban saat melakukan evakuasi dan olah TKP.

Sejumlah cairan dalam ampoule serta obat-obatan tersebut dikirim untuk uji laboratorium.

“Dia perawat, jadwal kerjanya padat. Kalau misal sakit ya infus sendiri, suntik obat sendiri,” ungkap keluarga NA.

Kompol Haryoko Widhi mengaku, pihaknya masih menunggu rampungnya proses olah TKP dan autopsi dari Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya, untuk mengetahui penyebab kematian NA dan LH. (spam)

81 / 100