M35Post.com // Surabaya – Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyebut ada 4 jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
yang diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026, yaitu afirmasi, transmisi, prestasi, dan jalur domisili.
PPDB Jalur Afirmasi untuk siswa yang memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki kartu keluarga dari keluarga miskin (gamis) atau memiliki kondisi khusus lain seperti disabilitas.
Jalur Domisili (Zonasi), Prioritas PPDB untuk siswa yang tinggal di wilayah zona sekolah tersebut.
Jalur Mutasi, digunakan untuk siswa yang orang tuanya bekerja di lingkungan pemerintah dan memiliki tugas pindah ke wilayah lain.
Jalur Prestasi, bagi siswa yang menyandang prestasi akademik dan non-akademik, seperti nilai rapor, prestasi lomba, dan lain-lain. Seleksi jalur prestasi dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dan peringkat siswa.
Menurut Yusuf Masruh, 4 jalur PPDB tersebut diperuntukan bagi sekitar 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) di Surabaya.
Ia menjelaskan, pada SPMB tahun ini,
beberapa jalur mengalami penyesuaian. Salah satunya kuota jalur afirmasi yang meningkat menjadi 20 persen dari total pagu.
“Kuota jalur afirmasi kita naikkan dari 15 persen menjadi 20 persen. Tentunya ini, memperbesar kesempatan anak-anak dari keluarga miskin (gamis) dan pra gamis jika ingin bersekolah di sekolah negeri, ujar Yusuf Masruh, Kamis (10/4/2025) dikutip dari surabaya.go.id
Yusuf menambahkan, pendaftaran SPMB untuk SMP Negeri tahun ini akan menggunakan sistem radius.
Pengukuran jarak rumah ke sekolah tidak lagi berdasarkan jarak jalan, tetapi berdasarkan radius jari-jari dari rumah calon siswa.
“Kami sudah berkoordinasi dengan RT/RW agar data titik koordinat calon rumah siswa lebih akurat. Kami juga melibatkan Dispendukcapil dan Dinkominfo untuk verifikasi data kependudukan,” kata Yusuf.
Baca juga : Mengenal Pendidikan Beladiri Pencak Silat Sugesti
Yusuf menekankan bahwa calon siswa hanya dapat mendaftar satu kali pada satu jalur.
Misalnya, jika anak dari gamis tidak diterima di jalur afirmasi, mereka masih bisa mendaftar di jalur lain seperti domisili atau prestasi.
Untuk pemerataan murid di SMP Negeri Surabaya, Dispendik juga akan melakukan observasi ulang terkait jumlah teman belajar (rombel) yang dinilai terlalu banyak.
“Tujuannya agar kualitas pendidikan tetap terjaga dan kuota sekolah swasta tidak terganggu,” pungkas Yusuf. (Srenggolo)