M35Post.com // Jakarta – Prabowo Subianto Presiden ke 8 Republik Indonesia (RI) bertemu dengan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 7 April 2025.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membeberkan pembahasan yang terjadi pada pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Muzani menyatakan, Megawati mendoakan dan mengharapkan Prabowo bisa membawa kebaikan bagi bangsa selama memimpin.

“Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif, untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Muzani memastikan pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan PDIP akan merapat menjadi bagian koalisi pemerintah.

“Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi,” kata Muzani.

Menurut Muzani, PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan atau oposisi, namun hubungan antara dua ketua umum tetap terjaga dan saling mendoakan.

“Ya kira-kira seperti itu (PDIP di luar pemerintahan) pokoknya begitu. Jadi pada prinsipnya Ibu Megawati juga berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Muzani pertemuan keduanya sudah lama direncanakan namun kerap terbentur agenda, sehingga momen Lebaran 2025 menjadi momen tepat bertemu dan bermaafan.

“Sudah beberapa kali direncanakan. Akan tetapi pertemuan itu beberapa kali ter-cancel karena kesibukan dan jadwal yang padat dari kedua pemimpin tersebut dan baru pada momen Lebaran ini alhamdulillah Presiden Prabowo bisa bertemu dengan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Megawati. Karena itu keduanya menggunakan kesempatan untuk ber halalbihalal, bersilaturahmi, dan saling memberi maaf dan mengucapkan maaf atas kedua pemimpin tersebut,” kata dia.

Lanjut Muzani, Megawati lebih banyak berbicara tentang pengalaman sebagai Presiden ketika menghadapi situasi yang tidak gampang dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Karena Pak Prabowo juga bicara tentang berbagai macam problem dan tantangan global yang sekarang ini mengemuka, utamanya akibat dari kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena,” pungkasnya. (spam)

80 / 100