M35Post.com // SURABAYAAliansi Madura Indonesia (AMI), kini menyoroti Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya. Ormas besutan Baihaki Akbar itu kecewa karena lembaga pendidikan di Kota Pahlawan itu akan memasukkan game online sebagai salah satu program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, secara tegas mengajak seluruh pengurus, anggota, dan simpatisan AMI untuk melaksanakan aksi demo besar-besaran di Dinas Pendidikan kota Surabaya.

Dalam pernyataannya Senin, 8 Juli 2025, Baihaki Akbar menyampaikan keprihatinan mendalam atas fenomena tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa Aliansi Madura Indonesia sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang peduli terhadap masa depan generasi muda, tidak bisa berdiam diri menyaksikan praktik-praktik yang berpotensi merusak moral bangsa.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Baca juga : DPRD Kota Surabaya Tolak Ekskul Game Online

“Aliansi Madura Indonesia sebagai ormas anak bangsa sangat peduli dengan generasi muda. Kami sangat tidak setuju dengan adanya Program game online sebagai kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) oleh dinas pendidikan kota Surabaya mulai tahun 2025 – 2026,” ujar Baihaki Akbar.

Lebih lanjut, Baihaki menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran pengurus dan anggota untuk segera melakukan aksi damai.

Aksi ini bertujuan menekan pemerintah dan Dinas Pendidikan agar lebih paham dalam mengambil kebijakan.

“Kami dari AMI menolak secara tegas atas program tersebut, kebijakan ini tidak sejalan dengan prinsip pendidikan,” tegas Baihaki.

Baihaki menyebut aksi damai ini bukan sekadar demonstrasi, melainkan panggilan untuk membangun Surabaya yang lebih bersih, aman, dan ramah bagi generasi penerus bangsa. (slamer)

80 / 100