M35Post.com // Surabaya –  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkilah, dia menegaskan bahwa pelaku  pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya yang kian marak, bukan disebabkan oleh warganya sendiri.

Menurut Eri Cahyadi, pelaku-pelaku curanmor itu  berasal dari luar kota yang menyasar Surabaya karena dianggap sebagai kota yang sejahtera.

Pernyataan kontroversial itu dilontarkan Eri Cahyadi saat menjawab pertanyaan pendengar terkait keamanan kota, di Halalbihalal on air program Semanggi Radio Surabaya, Jumat (11/4/2025).

“Yang mengambil juga bukan warga Surabaya masalahnya. Karena warga Surabaya ini tenang, luar Surabaya yang bergerak. Makanya selalu katakan warga Surabaya harus waspada,” ujar Eri Cahyadi, Jumat pagi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Menurut Eri Cahyadi, aksi curanmor yang kian marak terjadi di Kota Pahlawan juga dipicu oleh faktor perekonomian Surabaya yang baik..

“Karena apa? Ya karena kondisi ekonomi. Surabaya ini sejahtera, punya banyak  motor, ya diserang Surabaya-nya,” ujar Eri.

Meski begitu, menurut Eri, Surabaya saat ini belum masuk kategori darurat curanmor.

Eri meminta warga menjaga diri dan barang miliknya masing-masing, apalagi mengingat modus para pelaku kini semakin canggih.

“Kalau saya bicara Surabaya darurat curanmor, saya katakan tidak ya. Karena ketika sudah ada pencurian, sebenarnya efeknya itu kalau buat saya pribadi harus menjaga barang saya,” jelasnya.

Eri mengaku telah membahas isu curanmor secara khusus bersama Kapolda Jawa Timur, Kapolrestabes Surabaya, dan Dandim.

Salah satu langkah yang sedang disiapkan adalah penjagaan ketat di wilayah perbatasan kota.

“Saya sampaikan kemarin ke Pak Kapolda, Insyaallah juga nanti perbatasan-perbatasan itu juga akan dijaga. Ada posnya, yang dengan Gresik, dengan Sidoarjo, dengan Madura, rencananya begitu Pak Kapolda,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Eri memuji langkah tegas Kombes Pol. Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya, yang menurutnya sangat tegas memberantas pelaku curanmor dengan tindakan keras.

“Pak Kapolres itu kalau saya bilang itu orang yang begitu gila-gilaan menangkap orang. Orang-orang yang ditembak. Setiap minggu itu beliau selalu ada orang-orang yang ditangkap,” cerita Eri

Namun, Eri mengingatkan bahwa keamanan kota tidak bisa sepenuhnya dibebankan ke pemerintah atau aparat kepolisian.

Dia mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi menjaga lingkungan, termasuk dengan menutup akses keluar-masuk kampung menggunakan portal dan melibatkan warga dalam sistem keamanan swadaya.

“Saya sampaikan ke Pak Kapolres, ya sudah semua kampung itu ditutup portalnya. Nanti tinggal saya koordinasikan dengan para RT/RW itu gimana menjaganya. Kan perlu ada biaya yang jaga,” ucapnya.

Eri juga mengimbau agar warga lebih disiplin menjaga kendaraan pribadi.

Dia menyoroti masih banyaknya kasus pencurian yang terjadi karena kelengahan pemilik saat memarkir motor sembarangan atau tanpa pengamanan ganda.

“Pak Kapolres sudah bergerak luar biasa dengan seluruh pasukannya. Tinggal kita sekarang. Saya sebagai masyarakat Surabaya, yang dilindungi Pak Kapolres karena keamanan Surabaya, tidak bisa Pemkot yang menjalankan,” pungkas Wali Kota. (spam)

81 / 100