M35Post.com // Surabaya – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD-SMP Negeri di Kota Surabaya akan berlangsung selama 5 hari, Senin (14/7/2025) hingga Jumat (18/7/2025).

Kabar baik untuk warga Kota Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) sedang menyiapkan seragam gratis untuk siswa-siswi dari keluarga miskin (gamis).

Seragam gratis itu akan diberikan setelah MPLS.

Dengan dimulainya MPLS, maka kuota SD-SMP Negeri di Surabaya tidak akan bertambah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Data sudah dikumpulkan dan diharapkan setelah MPLS sekitar bulan Agustus 2025, semua siswa sudah mengenakan seragam baru,” ujar Kadispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Minggu (13/7/2025).

Yusuf menuturkan mekanisme penerimaan siswa baru (SPMB) sudah diatur secara ketat oleh pemerintah pusat.

Baca juga : Dinas Pendidikan Kota Surabaya Larang Sekolah Study Tour

Setiap satuan pendidikan kata dia, wajib mengikuti batas kuota penerimaan (pagu) yang telah ditetapkan.

“Jika ada sekolah yang menerima siswa melebihi jumlah kuota yang ditetapkan, maka secara otomatis terkunci, tidak bisa dimasukkan ke sistem. Bahkan berdampak pada pencatatan data dan keabsahan ijazah,” imbuh Kadispendik.

Maka dari itu, Yusuf mengimbau para orang tua untuk tidak mudah percaya pada janji-janji yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kualitas sekolah negeri maupun swasta sama baiknya,” seru Yusuf.

Dalam kesempatan yang sama, Yusuf mengatakan Dispendik telah melakukan persiapan pra-MPLS pada Jumat (11/7/2025) lalu.

“(MPLS) mencakup pembentukan karakter, pengenalan lingkungan sekolah, dan pengenalan bidang studi pembelajaran. Siswa juga akan diajak untuk berinteraksi dan menunjukkan karakter di lingkungan baru mereka,” ucap Yusuf.

Ia berharap semua siswa dapat mengikuti MPLS sesuai harapan.

Para orang tua juga diharapkan dapat mendampingi putra-putrinya selama MPLS, khususnya bagi anak-anak SD yang baru masuk sekolah.

“Luangkan waktu untuk mendampingi putra-putri di sekolah. Setelah mereka beradaptasi, orang tua dapat mempercayakan kepada para guru. Orang tua perlu mengetahui jadwal anak-anak pulang sekolah agar dapat melanjutkan pengawasan di rumah,” tukas Yusuf. (Slamet)

81 / 100